LSU Pariwisata | Sertifikasi Usaha Pariwisata -Bisnis MICE (Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran) di Semarang terus meningkat sehingga banyak pemilik hotel yang tertarik untuk melakukan ekspansi ke kota tersebut.“Kami melihat bisnis MICE atau pertemuan-pertemuan di Semarang ini luar biasa peningkatannya. Itulah yang membuat kami mendirikan satu lagi hotel di Semarang,” ujar Corporate Sales and Marketing Director Archipelago International Yanuwar Dedy Setyawan seperti dikutip Antara, Senin (22/9/2014). Menurutnya, dibandingkan dengan sejumlah kota metropolitan lainnya, Semarang merupakan salah satu kota dengan kegiatan MICE tertinggi.Untuk rata-rata okupansi atau tingkat hunian hotel di Semarang mencapai 70%. Menurut Dedy, jumlah tersebut sangat baik untuk tingkat lokal maupun regional.
“Dari dua hotel kami yang sudah lebih dulu dibangun di Semarang yaitu Hotel Neo dan Quest Hotel, selama ini okupansinya cukup tinggi, bahkan untuk Quest Hotel hampir mencapai 100 persen setiap harinya,” jelasnya.
Untuk hotel terbaru yang belum lama ini beroperasi yaitu Hotel Aston, pihaknya berharap okupansi bisa mencapai 70-78%.
“Ada beberapa program yang akan segera kami lakukan, terutama untuk tamu yang akan melakukan pertemuan kami akan memberikan konsep bisnis pemakaian kamar atau hanya melakukan meeting. Tentu dengan tarif yang menarik,” jelasnya.
Mengenai konsep yang ditawarkan di hotel bintang 4 tersebut, pihaknya sudah menyediakan 8 ruang pertemuan dan 1 ballroom yang berkapasitas 900 orang.
Sementara itu, Yanuwar mengatakan secara umum pertumbuhan sektor perhotelan di Semarang terus meningkat. Menurutnya, Semarang bukan hanya sebagai kota bisnis tetapi juga untuk wisata.
“Itulah mengapa semakin lama semakin banyak hotel di Semarang. Ke depan kami tidak hanya melayani acara-acara perusahaan atau instansi pemerintahan tetapi juga akan memberikan paket menginap dengan wisata ke sejumlah destinasi di Semarang salah satunya Kota Lama,” jelasmya