Apa Itu CHSE Pariwisata

Apa Itu CHSE Pariwisata? 5 Fakta Penting untuk Pelaku Usaha Wisata

Apa Itu CHSE Pariwisata

Apa Itu CHSE Pariwisata? Kalau kamu seorang pelaku usaha di sektor pariwisata, baik itu hotel, restoran, destinasi wisata, atau bahkan usaha UMKM yang berkaitan dengan turisme, wajib banget tahu tentang ini! Di era sekarang, standar kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan bukan lagi sekadar pilihan, tapi sudah jadi keharusan. CHSE ini hadir sebagai jaminan yang bikin wisatawan makin percaya dan nyaman saat berwisata.


Memahami Esensi CHSE Pariwisata: Jaminan Kenyamanan dan Kepercayaan

Oke, langsung saja kita bedah, apa itu CHSE Pariwisata? CHSE adalah singkatan dari Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability. Ini merupakan program sertifikasi yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia. Tujuannya sederhana: memberikan jaminan kepada para wisatawan dan masyarakat luas bahwa produk dan layanan pariwisata yang mereka gunakan sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan yang ketat.

Bayangkan saja, setelah pandemi kemarin, orang-orang jadi lebih selektif dalam memilih tempat berlibur. Mereka mencari kepastian bahwa tempat yang mereka kunjungi aman dan bersih. Nah, sertifikasi CHSE inilah jawabannya. Dengan adanya sertifikat ini, usaha pariwisata kamu bisa menunjukkan komitmen kuat terhadap standar higienitas dan keamanan, yang otomatis menumbuhkan kembali kepercayaan wisatawan.


Mengapa CHSE Penting untuk Bisnis Pariwisata Anda?

Memiliki sertifikasi CHSE bukan hanya sekadar mengikuti tren, tapi sudah menjadi kebutuhan fundamental. Dunia pariwisata terus berkembang dan wisatawan kini makin cerdas. Mereka mencari pengalaman yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga aman dan bertanggung jawab.

Membangun Kepercayaan Wisatawan

Poin paling utama dari CHSE adalah membangun kepercayaan. Wisatawan modern, terutama setelah pengalaman pandemi, sangat memperhatikan faktor kebersihan dan kesehatan. Mereka ingin tahu bahwa fasilitas yang mereka gunakan, mulai dari hotel tempat mereka menginap, restoran tempat mereka makan, hingga objek wisata yang mereka kunjungi, sudah menerapkan standar kebersihan yang tinggi dan protokol kesehatan yang jelas. Sertifikasi CHSE memberi mereka ketenangan pikiran itu. Dengan adanya logo CHSE, kamu secara tidak langsung mengatakan kepada calon pengunjung: “Kami serius menjaga kebersihan, kesehatan, dan keamanan Anda!”

Meningkatkan Daya Saing Usaha

Di tengah persaingan industri pariwisata yang ketat, CHSE bisa jadi pembeda. Usaha yang memiliki sertifikasi CHSE punya nilai jual lebih di mata konsumen. Ketika calon wisatawan membandingkan beberapa opsi, mereka kemungkinan besar akan memilih yang punya jaminan CHSE karena merasa lebih aman dan terjamin kualitasnya. Ini secara langsung meningkatkan daya saing bisnismu di pasar.

Mendukung Pemulihan Ekonomi Pariwisata Nasional

Secara lebih luas, penerapan CHSE ini mendukung upaya pemerintah untuk memulihkan sektor pariwisata nasional. Semakin banyak pelaku usaha yang tersertifikasi CHSE, semakin kuat citra pariwisata Indonesia sebagai destinasi yang aman, sehat, dan berkelanjutan. Ini menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang pada akhirnya akan menggerakkan roda ekonomi di berbagai daerah.


5 Fakta Penting CHSE Pariwisata yang Wajib Anda Tahu

Sebagai pelaku usaha pariwisata, ada beberapa fakta penting mengenai CHSE yang perlu kamu pahami betul. Ini bukan hanya soal “harus punya sertifikat”, tapi lebih ke arah bagaimana kamu bisa mengimplementasikannya dengan baik dan mendapatkan manfaat maksimal.

1. CHSE Meliputi Empat Aspek Utama

CHSE bukanlah sertifikasi tunggal yang hanya fokus pada satu hal. Justru, ini adalah sertifikasi komprehensif yang mencakup empat pilar penting:

  • Cleanliness (Kebersihan): Ini melibatkan standar kebersihan yang sangat ketat di seluruh area usaha, mulai dari kamar hotel, dapur restoran, toilet umum, hingga fasilitas umum lainnya. Prosedur pembersihan rutin dan penggunaan disinfektan menjadi kunci.
  • Health (Kesehatan): Aspek ini berfokus pada protokol kesehatan, seperti pengukuran suhu tubuh, ketersediaan hand sanitizer, penggunaan masker bagi staf, dan penanganan kasus-kasus darurat medis. Ini juga mencakup edukasi kesehatan bagi staf dan pengunjung.
  • Safety (Keamanan): Pilar ini memastikan adanya prosedur keamanan yang memadai, baik itu keamanan fisik dari ancaman kejahatan, keamanan fasilitas (misalnya jalur evakuasi dan alat pemadam api), hingga keamanan pangan.
  • Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan): Ini adalah aspek yang makin relevan. Usaha didorong untuk menerapkan praktik ramah lingkungan, seperti pengelolaan limbah yang baik, efisiensi energi dan air, serta penggunaan produk lokal yang mendukung ekonomi berkelanjutan. Ini menunjukkan tanggung jawab sosial bisnismu.

Memahami keempat aspek ini membantu Anda mengimplementasikan CHSE secara menyeluruh.

2. Sertifikasi CHSE Bersifat Sukarela, tapi Sangat Direkomendasikan

Awalnya, sertifikasi CHSE ini sifatnya sukarela, artinya tidak diwajibkan oleh pemerintah. Namun, Kemenparekraf sangat menganjurkan semua pelaku usaha pariwisata untuk memiliki sertifikasi ini. Mengapa? Karena manfaatnya jauh lebih besar daripada sekadar kepatuhan. Ini tentang membangun reputasi, menarik lebih banyak pelanggan, dan berkontribusi pada pemulihan pariwisata secara keseluruhan. Di masa depan, tidak menutup kemungkinan ini akan menjadi standar wajib bagi usaha pariwisata tertentu.

3. Proses Sertifikasi Melibatkan Lembaga Terakreditasi

Untuk mendapatkan sertifikasi CHSE, Anda tidak bisa melakukannya sendiri. Proses audit dan penilaian dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata (LSUP) yang sudah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Salah satu LSUP yang punya kompetensi di bidang ini adalah LSUP Bhakti Mandiri Wisata Indonesia. Mereka akan mengirimkan tim auditor untuk menilai apakah usaha Anda sudah memenuhi semua standar CHSE yang ditetapkan. Ini memastikan objektivitas dan kredibilitas sertifikasi yang Anda peroleh.

4. CHSE Punya Standar Nasional (SNI)

Pemerintah, melalui Kemenparekraf dan Badan Standardisasi Nasional (BSN), sudah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9042:2021 tentang Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE). Ini berarti ada pedoman baku yang harus dipenuhi oleh semua usaha yang ingin mendapatkan sertifikasi CHSE. Adanya SNI ini memberikan keseragaman dan kualitas yang terjamin dalam implementasi CHSE di seluruh Indonesia.

5. Sertifikasi CHSE Perlu Dipertahankan dan Diperbarui

Sertifikasi CHSE bukan sesuatu yang kamu dapatkan sekali lalu selesai. Sertifikat ini punya masa berlaku, biasanya satu tahun, dan perlu dipertahankan melalui audit berkala serta diperbarui. Ini mendorong pelaku usaha untuk terus menjaga dan meningkatkan standar CHSE mereka, bukan hanya di awal proses sertifikasi. Proses audit re-sertifikasi memastikan komitmen Anda terhadap kualitas dan keamanan tetap terjaga.


Langkah Mendapatkan Sertifikasi CHSE

Mungkin kamu bertanya-tanya, “Bagaimana sih caranya mendapatkan sertifikasi CHSE ini?” Prosesnya cukup terstruktur dan melibatkan beberapa tahapan.

Persiapan Internal

Langkah pertama adalah persiapan di internal bisnismu. Ini mencakup:

  • Penyusunan Prosedur Operasional Standar (SOP): Anda perlu membuat SOP yang detail untuk setiap aspek CHSE. Misalnya, SOP pembersihan kamar, SOP penanganan tamu yang sakit, SOP evakuasi darurat, dan SOP pengelolaan limbah.
  • Pelatihan Karyawan: Berikan pelatihan menyeluruh kepada semua karyawan tentang pentingnya CHSE dan bagaimana mengimplementasikan SOP yang sudah dibuat. Pastikan mereka memahami peran masing-masing dalam menjaga standar CHSE.
  • Penyediaan Fasilitas Pendukung: Siapkan fasilitas seperti hand sanitizer di berbagai titik, tanda-tanda jaga jarak, alat pelindung diri (APD) untuk staf, tempat sampah terpilah, dan ventilasi yang baik.

Pengajuan Permohonan

Setelah persiapan internal matang, Anda bisa mengajukan permohonan sertifikasi ke LSUP terakreditasi, seperti LSUP Bhakti Mandiri Wisata Indonesia. Mereka akan memandu Anda mengenai dokumen-dokumen yang diperlukan dan jadwal audit.

Proses Audit

Tim auditor dari LSUP akan datang ke lokasi usahamu untuk melakukan penilaian langsung. Mereka akan memeriksa implementasi SOP, fasilitas, serta mewawancarai staf untuk memastikan semua standar CHSE sudah berjalan dengan baik.

Penerbitan Sertifikat

Jika usaha Anda dinyatakan memenuhi semua kriteria, LSUP akan menerbitkan sertifikat CHSE. Anda kemudian bisa menggunakan logo CHSE ini untuk promosi dan branding, menunjukkan kepada dunia bahwa usaha Anda berkomitmen pada standar terbaik.


FAQ (Pertanyaan Umum) Seputar CHSE Pariwisata

Sebagai praktisi di bidang ini, saya sering sekali mendengar pertanyaan-pertanyaan ini dari para pelaku usaha. Mari kita jawab bersama:

1. Apakah sertifikasi CHSE wajib bagi semua usaha pariwisata? Tidak, saat ini sertifikasi CHSE bersifat sukarela. Namun, Kemenparekraf sangat menganjurkan semua usaha pariwisata untuk memilikinya sebagai upaya membangun kembali kepercayaan wisatawan dan memulihkan sektor pariwisata.

2. Berapa lama masa berlaku sertifikat CHSE? Umumnya, sertifikat CHSE berlaku selama satu tahun. Setelah itu, usaha perlu menjalani audit ulang (re-sertifikasi) untuk memperpanjang masa berlakunya dan memastikan standar tetap terjaga.

3. Bisnis apa saja yang bisa mendapatkan sertifikasi CHSE? Beragam jenis usaha pariwisata bisa mendapatkan sertifikasi CHSE, seperti hotel, resor, restoran, kafe, destinasi wisata (alam, budaya, buatan), MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), spa, transportasi wisata, dan lain-lain. Selama usaha Anda bersentuhan langsung dengan wisatawan, CHSE sangat relevan.

4. Apakah ada biaya untuk mendapatkan sertifikasi CHSE? Dulu, program sertifikasi CHSE yang diinisiasi Kemenparekraf sempat gratis, terutama selama masa pemulihan pandemi. Namun, saat ini, proses sertifikasi melalui LSUP umumnya berbayar. Biayanya bervariasi tergantung skala dan jenis usaha Anda. Sebaiknya Anda langsung menghubungi LSUP seperti LSUP Bhakti Mandiri Wisata Indonesia untuk informasi biaya terkini.

5. Apa manfaat paling besar dari CHSE bagi usaha kecil? Untuk usaha kecil, manfaat terbesar CHSE adalah peningkatan kredibilitas dan daya saing. Meskipun kecil, dengan sertifikasi CHSE, Anda menunjukkan komitmen besar terhadap kualitas dan keamanan, yang bisa menarik lebih banyak pelanggan dan membedakan Anda dari pesaing yang belum tersertifikasi. Ini juga membantu usaha kecil beradaptasi dengan ekspektasi baru dari wisatawan.


Kesimpulan: CHSE, Kunci Sukses Pariwisata Masa Kini

Singkatnya, CHSE Pariwisata bukan cuma sekadar stempel atau logo di depan usahamu. Ini adalah cerminan dari komitmenmu terhadap kualitas, keamanan, dan keberlanjutan. Di tengah dinamika pariwisata yang terus berubah, memiliki sertifikasi CHSE membuktikan bahwa bisnismu siap beradaptasi dan memberikan yang terbaik bagi para wisatawan.

Dengan menerapkan standar Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability, kamu tidak hanya melindungi tamu dan karyawan, tapi juga turut serta dalam membangun citra positif pariwisata Indonesia di mata dunia. Jadi, jangan tunda lagi! Segera persiapkan bisnismu untuk mendapatkan sertifikasi CHSE. Hubungi LSUP terpercaya seperti LSUP Bhakti Mandiri Wisata Indonesia dan jadilah bagian dari perubahan positif di industri pariwisata!

Sertifikasi Usaha Pariwisata
Sertifikasi Usaha Pariwisata

🔹 Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut!

📞 Kontak: 0821-3700-0107

🌐 Website: LSU Pariwisata