Sertifikasi Usaha Pariwisata | LSU Pariwisata | Sertifikasi Hotel –Hotel di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, dipenuhi wisatawan dengan tingkat hunian kamar mencapai 100 persen. Tingkat hunian itu juga dialami sebagian hotel di Kota Mataram yang menjadi pilihan wisatawan karena tidak mendapat penginapan di Senggigi. Public Relation Hotel Sheraton Senggigi Jelantik Suharta, Kamis (31/7/2014), di Mataram, mengatakan, tingkat hunian di hotel itu penuh sejak 22 Juli lalu. ”Tumben, dalam sejarah, bulan Juli ini kami menolak booking,” ujar Jelantik.
Pihaknya menginformasikan kepada semua biro perjalanan dan mitra kerja untuk tidak menjual kamar sejak seminggu sebelum Idul Fitri karena 150 kamar hotel ini penuh selama Juli-Agustus dan berlanjut hingga September 2014.
Hal senada dikatakan Chery, General Manager Jayakarta Lombok, tingkat hunian 100 persen hotel dengan 171 kamar itu terjadi selama 28-31 Juli. Namun, jumlah hunian yang sebagian wisatawan domestik turun menjadi 75 persen-80 persen pada Agustus-September. Kondisi serupa dialami Senggigi Beach Hotel, dengan 166 kamar.Penuhnya tingkat hunian kamar hotel itu berimbas ke Kota Mataram yang, sejak seminggu sebelum Lebaran hingga 4 Agustus, kecipratan tamu yang menginap di hotel melati. Kondisi ini karena, selain bertepatan dengan libur panjang Idul Fitri, pada Juli-Agustus merupakan musim sibuk bagi hotel di resor wisata. ”Jangan tanya di Gili Trawangan, sudah pasti penuh. Mataram saja, kamar hotel untuk kelas melati penuh,” kata Lanang Patra, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran NTB.
Lama inap wisatawan domestik rata-rata empat hari, sedangkan wisatawan asing tujuh hari. Wisatawan asing umumnya dari Eropa, Amerika, Australia, dan Asia. Ini juga didukung adanya maskapai yang melayani penerbangan langsung dari Lombok ke Malaysia, Singapura, dan Darwin.
Jumlah wisatawan ke Lombok tahun 2013 sebanyak 1.357.602, meliputi 565.944 wisatawan mancanegara dan 791.658 wisatawan domestik