LS BMWI – Hindari 5 Kesalahan saat Proses Sertifikasi Jasa Boga. Sertifikasi jasa boga menjadi hal penting untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan yang disajikan. Meski begitu, banyak pelaku usaha yang sering melakukan kesalahan saat mengajukan sertifikasi. Berikut adalah lima kesalahan yang sering terjadi dan bagaimana cara menghindarinya.
Hindari 5 Kesalahan saat Proses Sertifikasi Jasa Boga
1. Kurangnya Pemahaman tentang Persyaratan Sertifikasi
Salah satu kesalahan utama adalah tidak memahami secara mendalam persyaratan yang ditetapkan. Banyak pengusaha hanya mengandalkan informasi sepintas tanpa menggali lebih jauh. Padahal, setiap lembaga sertifikasi memiliki standar yang harus dipatuhi. Untuk menghindarinya, pelaku usaha harus membaca panduan resmi dan berkonsultasi langsung dengan lembaga sertifikasi terpercaya.
2. Dokumen Tidak Lengkap
Kesalahan lain yang sering muncul adalah dokumen pendukung yang tidak lengkap atau tidak sesuai. Dokumen seperti daftar bahan baku, sumber pemasok, hingga prosedur operasional standar (SOP) sering kali terlewatkan. Oleh karena itu, sebelum mengajukan sertifikasi, pastikan semua dokumen sudah dipersiapkan dengan teliti. Buat daftar ceklis agar tidak ada yang terlewat.
3. Mengabaikan Prosedur Kebersihan dan Keamanan Pangan
Kebersihan dan keamanan pangan adalah inti dari sertifikasi jasa boga. Namun, ada pengusaha yang masih menganggap remeh standar ini, misalnya dengan tidak melakukan pelatihan karyawan secara rutin. Untuk mencegah hal ini, pastikan semua staf memahami standar keamanan pangan yang berlaku, seperti GMP (Good Manufacturing Practices) atau HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point).
4. Kurangnya Komunikasi dengan Lembaga Sertifikasi
Komunikasi yang buruk sering kali menjadi penghambat proses sertifikasi. Banyak usaha jasa boga yang tidak proaktif bertanya atau meminta klarifikasi. Ini bisa mengakibatkan kesalahan yang seharusnya bisa dihindari sejak awal. Pastikan untuk selalu menjaga komunikasi yang baik, baik melalui email, telepon, atau pertemuan langsung dengan pihak lembaga sertifikasi.
5. Tidak Menyediakan Anggaran Khusus untuk Sertifikasi
Beberapa pengusaha tidak menyediakan anggaran yang cukup untuk proses sertifikasi. Mereka sering kali terkejut dengan biaya yang muncul, seperti biaya audit atau pelatihan tambahan. Solusinya, rencanakan anggaran dengan baik sejak awal dan anggap biaya sertifikasi sebagai investasi untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Kesimpulan
Proses sertifikasi jasa boga memang memerlukan waktu, biaya, dan usaha yang tidak sedikit. Namun, dengan memahami kesalahan-kesalahan di atas, Anda dapat mempersiapkan usaha Anda dengan lebih baik. Jangan lupa, komunikasi yang baik, pemahaman terhadap regulasi, dan pelatihan karyawan adalah kunci untuk memastikan proses berjalan lancar.
Sertifikasi bukan hanya tentang memenuhi standar, tetapi juga membangun kepercayaan konsumen dan memperkuat posisi bisnis Anda di pasar. Jadi, hindari kesalahan ini agar usaha Anda semakin maju!
More information :
Info Sertifikasi Usaha
Hubungi LS BMWI sekarang juga dan dapatkan Sertifikasi Usaha Jasa Boga Anda!
Telepon: 0821 3700 0107
Website: https://lsupariwisata.com/
LS BMWI – Membangun Kredibilitas, Meraih Kesuksesan Bisnis Anda!
Baca juga :
Apa Itu Sertifikat Laik Hygiene?, Contoh Jasa Boga Golongan C yang Populer di Indonesia, Usaha Jasa Boga Rumahan: Peluang Bisnis dengan Modal Terjangkau, Apa Saja Jenis Usaha Wisata Air yang Memerlukan Sertifikasi?, Peningkatan Kualitas Usaha Spa melalui Kepatuhan terhadap Peraturan Pemerintah, Tips Keberhasilan Event Berskala Besar: EO Bersertifikat Pariwisata sebagai Katalisator Utama
Tag :ls bmwi, lsppiu, jttc, jana dharma indonesia, sertifikasi halal, industri pariwisata