lsupariwisata.com

Tak Setuju Pembangunan Hotel, Ngamuk ke Tetangga

hotel RLSU Pariwisata | Sertifikasi Usaha Pariwisata -Subandoro (50), warga RW 12, Ngadiwinatan, Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta, mengaku kaget saat putra ketua RW berinisial DG, tiba –tiba mendatangi rumahnya, Kamis (18/9/2014).Ia yang saat itu tengah duduk santai di rumahnya, didatangi DG yang datang membawa sebatang pompa angin. “Saya lagi duduk–duduk saja di rumah, tahu-tahu dia datang sambil mengomel dan marah-marah, bahkan dia langsung mau memukul saya,” jelasnya kepada Tribun Jogja. Lebih lanjut ia menjelaskan, ia pun tak mengerti alasan putra ketua RW 12 tersebut mendatangi rumahnya dan hendak menyerangnya dengan pompa angin.

Ia hanya sempat mendengar bahwa DG merasa tak terima dan menilai Subandoro telah menjelek-jelekkan nama ayahnya yang menjabat sebagai ketua RW.Beruntung, DG kemarin belum sempat berhasil menyerang Bono, panggilan Subandoro, dengan pompa yang dibawanya.

Pasalnya, ibu DG yang menyusulnya segera melerai dan menghalanginya untuk melakukan tindakan lebih lanjut.“Ibunya langsung melerai dan meminta maaf agar saya tidak meladeninya, lalu dia diajak pulang sama ibunya,” lanjut dia.

Namun tak lama berselang, seorang istri tetangga Bono, tiba – tiba berlari ke rumah Subandoro untuk meminta pertolongan. Pasalnya, DG kembali mendatangi rumah seorang warga lainnya, Setiawan, dengan membawa sebilah pedang.

“Saya dapat laporan dari istri Pak Setiawan kalau dia (DG) mengamuk lagi di rumah Pak Setiawan sambil membawa pedang. Untungnya warga masih bisa mengamankannya dan mengambil pedangnya,” jelas dia.

Subandoro dan sejumlah warga pun lalu melaporkan kejadian tersebut ke pihak Polsek Ngampilan. Tak lama berselang petugas dan datang dan menyelesaikan persoalan tersebut.

“Menurut kami ini sudah masuk wilayah hukum karena dia (DG) sudah jelas melakukan aksi nyata dengan mengancam secara serius sambil bawa senjata, makanya kami laporkan ke polisi,” imbuh Subandoro.

Terpisah, Kapolsek Ngampilan, Kompol Hari Triyana, menjelaskan pihaknya menerima laporan kejadian tersebut sekitar pukul 10.30. ia mengatakan, kejadian tersebut terkait pro-kontra pembangunan hotel Cordela, di Jalan Bhayangkara, yang ditentang oleh sebagian warga kampung setempat.

“Jadi DG merasa ada orang-orang yang tidak setuju pembangunan hotel itu, menjelek-jelekkan nama ayahnya yang merupakan ketua RW, tapi tidak sampai ada bentrokan atau korban,” paparnya saat ditemui di ruang kerjanya.

Meski demikian, polisi tidak menahan atau mengamankan DG yang dilaporkan oleh warga tersebut. Pihaknya hanya mengamankan sebilah pedang yang berhasil diamankan warga dari tangan sang putra ketua RW itu.

“Kami juga telah meminta pihak kontraktor hotel untuk sementara menangguhkan dulu kelanjutan pembangunan hotel, sampai nanti ada pembicaraan lanjut dengan warga sekitar, agar tidak terjadi peristiwa serupa,” tandasnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *