Standar Usaha Hotel | LSU Pariwisata -Hotel Grand Kanaya yang mengusung konsep Islami, baik dari bentuk bangunan dan pelayanannya mampu menciptakan daya saing tersendiri. Konsep ini sangat berbeda dengan hotel kebanyakan di Medan yang mengedepankan unsur kebaratan.“Kita memang mengedepankan nuansa relijius, agar tamu yang datang merasa nyaman. Musolah yang kita sediakan tergolong yang terbaik di kalangan hotel,” kata GM Hotel Grand Kanaya, Rizwan Surbakti ketika merayakan ulang tahun kedua hotel tersebut, Jumat (27/6).
Ia mengakui tidak mudah menjalankan bisnis hotel di Medan, mengingat persaingan yang begitu ketat. Namun dengan kebersamaan dan kedisiplinan, hotel berbintang tiga di Jalan Darussalam, Medan Petisah ini mampu memberikan daya saing yang ketat. Bahkan dalam dua tahun beroperasi, Grand Kanaya sudah dua kali dianugerahi penghargaan dari Pusat Rekor Indonesia sebagai hotel yang memberikan pelayanan prima terbaik.
“Konsep kita jujur, ikhlas, kemampuan, disiplin dan doa. Saya beruntung memiliki karyawan yang memiliki kriteria itu semua,” ujarnya.
Nuansa Islami memang terlihat jelas dari desain gedung berlantai lima itu. Konsep ini tak terlepas dari pemilik hotel yang berasal dari Aceh. “Sejak awal kita memang ingin mengedepankan nuansa Islam. Kita akan pertahankan ini demi kepuasan tamu,” kata Komisaris Grand Kanaya, Jamaluddin.
Konsep yang sangat berbeda dari hotel lain ini justru memberikan keuntungan tersendiri. Bahkan saking membludaknya angka kunjungan tamu, Jamaluddin mengungkapkan ada rencana pengembangan gedung, baik ke sisi samping maupun ke atas.
Acara ulang tahun itu dihadiri sejumlah tokoh Aceh di Medan dan berbagai pebisnis yang memiliki ikatan kerja dengan Hotel Grand Kanaya. Di akhir acara, pengelola hotel memberikan santunan kepada 20 anak yatim piatu yang sengaja diundang dalam acara tersebut.(mad)