Dia mengatakan, dalam revisi disain terminal nanti, pengelola diharapkan untuk menambahkan konsep lahan parkir terpadu sehingga masyarakat Jakarta yang akan berwisata ke Kota Bogor dapat memarkir kendaraanya dan disambung dengan kendaraan umum yang sudah tersedia di Kota Bogor, “Dari luas 2,1 hektar lahan terminal Baranangsiang, pengelola harus mendisain lahan parkir terpadu, selain terminal itu sendiri,” kata dia.
Selain itu, pemerintah Kota Bogor juga meminta agar pihak pengelola untuk menyesuaikan ketinggian dan lantai bangunan terminal yang di atasnya akan dibangun hotel dan mal, “Ya.. harapan pak Wali sih ketinggian hotel hanya 10 lantai, bukan 17 lantai seperti disain hotel yang sudah ada dulu,” kata dia.
Hal ini dimaksudnya untuk mengurangi beban arus lalu lintas di pusat kota terutama sekitar terminal Baranangsiang, Tugu Kujang dan seputaran Kebun Raya Bogor, “Karena semakin tinggi lantai hotel maka akan bertambah beban arus lalu lintas seiring bertambahnya kendaraan tamu yang datang ke lokasi tersebut,” kata dia.
Usmar menambahkan, revisi desain atau gambar gedung Terminal Baranangsiang yang akan terintegrasi dengan hotel dan mal ini diharapkan haru selesai akhir tahun 2014 ini, “Kami berharap akhir tahun ini desain dan gambar baru rancangan terminal Baranangsiang sudah jadi, sehingga nanti kami pemerintah Kota Bogor tinggal melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar, baik sopir bus, angkot, PKL dan warga sekitar,” kata dia.
Dia mengatakan, dengan revisi desain rencana Pembangunan Terminal Baranangsiang yang di atasnya terdapat mal dan hotel tersebut, sedikit akan mengubah nilai investasi dari pengembang, “Ya mungkin ini akan sedikit mengubah nilai investasinya, tapi kan hingga saat ini pihak PGI belum melakukan pembangunan, jadi belum keluar biaya banyak, dan biaya itu hanya dari pengaturan perizinan dan pekerjaan desain bangunan saja,” ujar dia.
Usmar mengatakan, dengan adanya revisi desain terminal yang nantinya harus ditambahkan lahan parkir terpadu tersebut, dapat mengurangi kepadatan arus lalu lintas di dalam kota Bogor karena akan terintegrasi dengan kendaraan angkutan regional lainya,”Tapi kita juga harus melakukan pembenahan infrastruktur transportasinya, sehingga ada pilihan bagi masyarakat Jakarta yang akan berkunjung ke Kota Bogor dan bisa menggunakan angkutan masal,” kata dia.